Sunday, December 7, 2014

Tentang yang memang untuk kita dan bukan untuk kita


Dan pada akhirnya yang memang bukan untuk kita akan hilang, ga akan kembali ke kita. Entah karena kita lalai dalam menjaganya atau ya emang harus hilang, dengan atau tanpa alasan.
Suatu ketika kita ingin dan butuh sesuatu, lalu sesuatu tersebut datang sesuai dengan harapan. Karena kita emang menginginkan dan membutuhkan sesuatu itu, pasti bahagia dan seneng banget, dong! Bahagia bahkan sampai lupa waktu dan lupa akan segalanya saat kita bersama dengan sesuatu itu.
Dan sekali kita lalai dalam menjaganya, hilanglah sudah. Entah saat kita sedang sibuk, atau sedang terlalu bahagia dengan suatu hal lain dan kita lupa kalau kita memiliki sesuatu yang harus dijaga. Sesuatu itu, yang dulu kita inginkan dan butuhkan terlupakan. Dan pada akhirnya menghilang. Menghilang tanpa kenal waktu, kondisi, situasi. Hilang, ya hilang. Sedih pun pasti, kecewa dan merasa bersalah atas kelalaian diri sendiri. Karena rasa bersalah tersebut kita sempat merasa yakin bahwa yang hilang akan ketemu dan kembali ke kita dengan segala usaha. Usaha mencari di sana sini, melakukan segala cara mencari sesuatu yang hilang. Namun jika memang harus hilang, apapun usahanya pasti ga akan bisa ketemu. Hilang, ya hilang.



Merelakan yang telah terjadi, ikhlas dan tabah akan suatu yang buruk adalah satu-satunya cara. Sedih, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan keadaan, dan hal lain yang ga ada manfaatnya dan ga akan membuat hal yang hilang itu kembali juga pasti terbesit. Dan pada akhirnya menyadari, bahwa sesuatu yang telah terjadi bukan tanpa alasan. Baik dan buruk itu pasti, memang ada dan merupakan suatu risiko yang harus diterima. Hilang tidak mengenal waktu, kondisi, situasi, dan tidak mengenal ampun. Entah itu sesuatu yang kita inginkan, kita butuhkan, yang kita sayangi, kita idamkan, kita jaga sangat, yang selalu membuat kita bahagia, yang datangnya sejak lama, atau baruu saja datang ke kita. Hilang tidak mengenal itu. Terkadang kita harus diam dan meresapi, berpikir kembali, merenungi, bahwa ada suatu hal yang memang bukan untuk kita. Yang bukan untuk kita pasti bukan untuk kita.

Beda halnya dengan sesuatu yang memang ditakdirkan untuk kita. Namun sering tidak menyadari hal tersebut. Sesuatu yang kadang kita butuhkan, kadang tidak. Kadang merasa bahwa sesuatu itu bemanfaat, kadang tidak. Dan pada suatu ketika kita lalai, lalu tidak menyadari bahwa sesuatu tersebut hilang, pasti dengan sendirinya akan kembali. Atau juga ketika hilang dan kita panik, mencari, berusaha mencari dan pada akhirnya pasrah, namun tiba-tiba ada di kita dengan sendirinya.
Entah sesuatu tersebut sudah bertahun-tahun lamanya ada pada kita atau baru saja datang. Kalaupun itu memang untuk kita, ga akan terjadi apa itu yang namanya hilang atau rusak.

Satu lagi, tak lupa bersyukur atas semua yang telah terjadi. Kejadian yang hilang, yang tidak hilang dan bertahan, dan berbagai hal lainnya. Bersyukur adalah cara kita mengingat. Mengingat apapun itu. Karena dengan bersyukur, kita tau bahwa ada petunjuk tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya, dan ada hal baik yang akan mengiringi kita kemudian.

Dago, 23 November 2014

No comments:

Post a Comment